Asahan – Ijabnews,com
Kepala Sekolah UPTD SMP Negeri 2 Tinggi Raja, Hendra Hotman Sipayung, dilaporkan ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) GOWA Sumatera Utara atas dugaan pelecehan seksual secara verbal terhadap siswi di sekolah itu.
Peristiwa ini terjadi saat Hendra Hotman Sipayung menggantikan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada Rabu, (20/08/2025)
Saat Sekretaris GOWA Sumut Di Konfirmasi, dugaan pelecehan ini dialami oleh N, seorang siswi kelas 9, yang kini mengaku mengalami trauma dan perundungan dari teman-temannya.
Kejadian berawal ketika Kepala Sekolah memberikan materi tentang sistem reproduksi hewan dan penyakit kanker payudara. Saat menjelaskan materi, Kepsek Hendra Hotman Sipayung diduga melontarkan pertanyaan yang tidak pantas kepada para siswanya.
"Apakah kau punya payudara?" tanyanya kepada siswa laki-laki.
Kemudian, pertanyaan serupa juga dilontarkan kepada siswi berinisial N. Sambil menunjuk Siswa tersebut. "Apakah kamu punya payudara? Besar?"
Akibat pertanyaan tersebut, N tertunduk malu. Sejak kejadian itu, N mengalami perundungan dari teman-teman sekelasnya yang mengejeknya dengan kata "Besar," merujuk pada ucapan Kepala Sekolah tersebut.
Salah satu teman N, (A), yang mengetahui kejadian ini, mengadukannya kepada orang tuanya. Orang tua (A) kemudian melaporkan peristiwa ini kepada Sekjen GOWA Sumut, Tekad Asri.
Tekad Asri menyatakan bahwa pihaknya telah mencoba mengkonfirmasi kejadian ini kepada Kepala Sekolah, namun tidak mendapat tanggapan.
Anehnya, setelah dikonfirmasi oleh GOWA, Kepala Sekolah diduga memanggil empat orang siswi di sekolah tersebut untuk diintervensi dan disuruh membuat surat pernyataan bahwasanya Kepala Sekolah tersebut tidak mengucapkan seperti itu.
"Kami membenarkan adanya laporan ini. Kepala Sekolah tidak menanggapi konfirmasi kami dan malah diduga mengintervensi siswi-siswi," ujar Tekad Asri.
Saat awak media mengkonfirmasi Orang tua siswa, Susi Rahayu Pada, Jum'at 29/08/25. membenarkan bahwasanya anaknya tersebut mengalami teroma.
" Iya Bang anak saya teroma setelah kejadian tersebut, Jadi malu anak saya kalau di sekolah di ejek Besar". Kata Susi Orang Tua N.
(HD)
