Asahan- ijabnews,com
Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara Republik Indonesia (DPP LSM GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI) menyoroti air PDAM tak layak konsumsi di Sei Kepayang Tengah Kecamatan Sei Kepayang Asahan/Tanjungbalai atas dasar laporan warga yang sangat kesal bercampur geram karena keluhkan kualitas air yang keruh seperti berlumpur berwarna kecoklatan diduga di salurkan langsung dari aliran sungai ke rumah warga tanpa disaring terlebih dahulu karena sama warna dari air sungai tersebut yang masuk ke rumah-rumah warga. Selain itu, distribusi air pun juga tak lancar.
Kepada awak media dan lembaga warga melaporkan, Pada Tanggal 7-11-12/20-25-27/1-3-4 Januari, Februari dan Maret 2025. Dijelaskan, Distribusi Air PDAM Tirta Silau Piasa Kabupaten Asahan , sudah lebih dari 5 -3 bulan lebih kurang kotor dan keruh kebanyakan pakai kaporit dugaan air sungai langsung di alirkan kerumah rumah warga. “ dan terkadang Tidak lancar. Pernah tidak ada keluar air 2-3 hari,” ujarnya,
Ironisnya, kata dia, ketika hujan turun seperti beberapa hari lalu. Kualitas air yang keluar dari kran tidak layak konsumsi, warnanya kecokelatan.
" Kalau begini terus akan terjadi hal negatif bagi masyarakat apabila di konsumsi terus menerus akan berakibat fatal bagi tubuh kemudian pakaian putih langsung berubah warna ketika dicuci dengan air keruh berwarna kecoklatan setiap harinya ,” sesalnya.
Kami menunggu kebijakan dari pemimpin pemerintah yang baru di Kabupaten Asahan untuk memberikan layanan air bersih 24 jam nonstop. Sebab sudah hampir jalan berbulan bulan terealisasi. Kami berharap kepada Pemerintah Pusat untuk segera mengkroscek kedaerah kami ini"pungkasnya.
Dikonfirmasi. Pada 24 Februari 2025, H Ruspin Direktur PDAM Tirta Silau Piasa Kabupaten Asahan mengatakan diruangannya Air yang berada di Sei Kepayang Tengah Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan itu bukan wilayah saya. Tapi titiknya di wilayah Asahan. Saya komplain ini dengan kepala direkturnya PDAM Tirta Kualo Tanjung Kota Tanjung Balai harus beliau jelaskan sama lembaga dan wartawannya.
" Di daerah sungai kepayang itu bang. Bukan lagi coklat tapi hitam pun warnanya jauh beda dengan air kita di wilayah Kabupaten Asahan", pungkas H Ruspin diruangannya.
Terpisah, Dikonfirmasi PJ Direktur PDAM Tirta Kualo Tanjung Kota Tanjung Balai Susianingsih pada 5 Maret 2025 melalui pesan WhatsApp menyampaikan. Untuk wilayah di Sei Kepayang Tengah Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan itu bukan wilayah kami pak..!.
" Kemungkinan-kemungkinan Asahan pak..kalau kami hanya kota madya, maaf ya pak bukan PDAM Tirta Kualo Tanjung itu, Pak..!!", tandasnya.
Sementara itu. Jum'at. (07/03/2025), Dodi Antoni Ketum DPP LSM GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI menjelaskan, Mohon ijin melaporkan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang terhormat dan menteri terkait serta BPN Kota Tanjung Balai dan BPN Kabupaten Asahan mohon di kroscek atas dasar laporan warga kepada lembaga dan awak media terkait air tak layak konsumsi yang sudah beroperasi tahunan diduga ada wilayah dunia lain yang tak terdeteksi oleh Pemerintah Kota Tanjung Balai dan Pemerintah Kabupaten Asahan.
" Kasian masyarakat yang sudah memakai air tersebut untuk kebutuhan pokok sehari-hari tanpa diketahui oleh 2 pemerintah tersebut, untuk peristiwa ini. Saya berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Tanjung Balai dan Polres Asahan harus mengambil tindakan tegas dan terukur untuk menertibkan para oknum-oknum yang yang terlibat", jelasnya.
Lanjutnya, Saya menghimbau kepada seluruh daerah yang terdampak air yang belum jelas milik siapa Penanggung Jawab Pemerintahnya agar jangan dipakai dulu untuk kebutuhan minum, kalau untuk yang lainnya terserah karena belum ada kepastian dari APH dua wilayah yang menyatakan itu wilayah mereka ", cetusnya.
(Red/Tim).