terkini

Lembaga Ekosistem Indonesi dan Aktivis Lingkungan di Asahan Gelar Aksi "Satu Bibit, Sejuta Manfaat"

Ijabnews
, Desember 27, 2025 WIB Last Updated 2025-12-27T10:45:36Z

 


Asahan_ijabnews, com

Rentetan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara belakangan ini menjadi alarm keras bagi kelestarian alam dan lingkungan.


Merespon situasi itu, sejumlah organisasi lingkungan di Kabupaten Asahan menggelar aksi nyata bertajuk "Satu Bibit, Sejuta Manfaat". Hijaukan Bumi, Menjaga Masa Depan, pada Sabtu (27/12/2025) sekira pukul 09:30 Wib di Bundaran Tugu Jalan Imam Bonjol-Cokroaminoto Kisaran.


Aksi ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Lembaga Ekosistem Indonesia (LEI) Kabupaten Asahan, Wahan Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara, Yayasan Pembangunan Masyarakat Pancasila (YPMP) Medan, Ikatan Mahasiswa Peduli Kelestarian Alam (IMAPEKA) dan Korps Mahasiswa Pecinta Alam (KOMACA) Kabupaten Asahan.


Gerakan ini bertujuan untuk memulihkan ekosistem alam sekaligus melawan praktik pembalakan liar yang kian mengkhawatirkan.

Dalam aksi tersebut, sebanyak 2.000 bibit pohon produktif disalurkan kepada masyarakat. Skema distribusinya dibagi menjadi dua titik utama. 


Bundaran Tugu Kota Kisaran menjadi saksi pembagian 500 bibit pohon dibagikan kepada pengendara yang melintas sebagai bagian dari kampanye kesadaran publik. 


Dusun III, Desa Subur, Kecamatan Air Joman sebanyak 1.500 bibit difokuskan untuk penanaman di Dusun III guna memperkuat daya dukung lingkungan pedesaan. Jenis bibit yang dibagikan meliputi matoa, petai, jambu, asam, durian dan jengkol. 


Pemilihan tanaman produktif ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan manfaat ganda, fungsi ekologis sebagai penyerap air dan pencegah erosi serta nilai ekonomis saat masa panen tiba.


Ketua Umum Lembaga Ekosistem Indonesi  Kabupaten Asahan, Tanggu Raja Nainggolan, SH, MAP, didampingi Bendahara, Fadli Harun Manurung, SH, menegaskan bahwa aksi ini adalah langkah konkret untuk memutus mata rantai tragedi ekologis.


"Satu bibit yang ditanam hari ini adalah janji untuk masa depan bumi. Kami ingin menumbuhkan kesadaran kolektif agar bencana yang memakan korban jiwa tidak terus berulang. Alam sudah memberi peringatan dan ini adalah cara kita menjawabnya," tegas Nainggolan panggilan akrabnya.


Sementara itu, Ketua IMAPEKA Asahan, Zikri Syahfriluddin Butar-Butar, menekankan pentingnya edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat dalam menjaga hutan sebagai fondasi kehidupan. 


Alex D. Tucker selaku Ketua KOMACA Asahan yang memimpin koordinasi lapangan memastikan bahwa pendistribusian bibit ini berjalan tepat sasaran.


Kehadiran para aktivis ini disambut hangat oleh Pemerintahan Desa Subur yang dikomandoi Kepala Desa Subur, Zailani, SH. Zailani mengapresiasi langkah para pemuda ini dan berkomitmen untuk mengawal perawatan bibit tersebut.


"Kehadiran 1.500 bibit di desa kami bukan sekadar penghijauan, tapi investasi masa depan. Kami akan mengimbau warga Dusun III untuk merawat bibit ini agar manfaat ekonominya nanti dirasakan warga, sekaligus melindungi desa dari ancaman banjir," ujar Zailani.


Aksi ini juga mendapat dukungan dari UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah III Kisaran sebagai bentuk sinergi antara aktivis, pemerintah desa dan instansi kehutanan. 


Diharapkan, gerakan di Kabupaten Asahan ini menjadi pemantik bagi daerah lain untuk memperkuat mitigasi bencana berbasis lingkungan secara berkelanjutan. 


Dalam kesempatan itu, turut hadir Forkopimcam Air Joman, perwakilan dari UPT KPH III Kisaran, Muhammad Syukri Siregar, Dinas Pertanian, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat dan warga Dusun III, Desa Subur, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) (HD) 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Lembaga Ekosistem Indonesi dan Aktivis Lingkungan di Asahan Gelar Aksi "Satu Bibit, Sejuta Manfaat"

Terkini

Topik Populer